Loading...

PPI Ikuti FGD FUD dengan Stakeholder: Datangkan Bawaslu Klaten

Diterbitkan pada
19 Mei 2025 10:00 WIB

Baca

RILIS — Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) UIN Raden Mas Said Surakarta mengikuti penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan prodi-prodi lain di lingkungan FUD. Acara ini berlangsung di Hotel Lorin Syariah, Surakarta, pada Senin, 19 Mei 2025.

Mengusung tema "Perencanaan Program Studi Berbasis Kebutuhan Stakeholder", kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Dr. Wahyu Widarjo, S.E., M.Si., seorang akademisi yang telah berpengalaman dalam pengembangan kurikulum dan perencanaan akademik berbasis kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Koordinator Prodi PPI, Syafawi Ahmad Qadzafi, M.A., menyampaikan keikutsertaan PPI ini merupakan bagian dari komitmen untuk mengembangkan kurikulum dan kegiatan tridharma perguruan tinggi yang relevan dengan kebutuhan zaman dan dunia praktis.

“Kegiatan ini bertujuan mempertemukan akademisi lintas prodi dalam merumuskan langkah strategis pengembangan program studi, dengan melibatkan masukan dari berbagai pihak termasuk stakeholder eksternal,” ujarnya.

Sebagai bagian dari keterlibatan pihak eksternal, Prodi PPI turut mengundang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Klaten, yang diwakili oleh Muhammad Milkhan, S.H.I.

Kehadiran Bawaslu Klaten menjadi kontribusi penting dalam diskusi, khususnya dalam memberikan perspektif praktis terkait dinamika pengawasan politik dan pemilu di Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan Prodi PPI dalam merespons kebutuhan dunia kerja dan mendorong relevansi keilmuan politik Islam dengan praktik di lapangan.

Muhammad Milkhan menyampaikan beberapa masukan penting terkait peran strategis perguruan tinggi dalam membentuk kesadaran politik masyarakat, serta pentingnya integrasi nilai-nilai akademik dan etika dalam praktik politik di era digital.

FGD ini ditutup dengan kesepakatan untuk terus memperkuat sinergi antarlembaga dan prodi dalam lingkup FUD, serta membangun jejaring dengan stakeholder eksternal sebagai bagian dari penguatan mutu pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.***